Shin Tae Yong Indonesia Vs Korea Selatan
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir masih memberikan waktu kepada pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) untuk menandatangani kontrak baru.
“Saya dengar beliau (STY) sedang dalam perawatan di rumah sakit, kami berikan waktu,” kata Erick Thohir di sela turnamen sepak bola usia muda Bali 7s di Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia melalui PSSI telah mengirimkan kontrak final yang baru kepada STY dua pekan lalu.
Diperkirakan STY belum menandatangani kontrak baru karena sedang dalam perawatan di salah satu rumah sakit yang tidak disebutkan secara spesifik.
Sebelumnya, salah satu media di Korea Selatan mengungkapkan STY berpeluang kembali melatih tim Negeri Ginseng karena kontrak dengan Indonesia akan selesai pada akhir Juni.
Di sisi lain, Erick yang juga Menteri BUMN itu tidak melarang apabila pelatih asal Korea Selatan itu ditarik oleh negaranya.
“Kalau pun dari Korea Selatan ingin Shin Tae-yong, saya tidak bisa melarang,” katanya.
Meski begitu, Erick menegaskan pembangunan sepak bola nasional tidak bergantung kepada individu, namun berdasarkan kiprah semua tim mulai dari pemain yang berkualitas, pelatih, ofisial, pemerintah, dan PSSI selaku induk organisasi hingga suporter.
“Pembangunan tim nasional ini bukan berdasarkan satu individu, saya jamin itu. Timnas ini dibangun karena sebuah kekuatan bersama,” katanya.
Shin Tae-yong sudah memenuhi target PSSI yakni membawa timnas Indonesia ke 16 besar Piala Asia 2023 dan timnas U-23 ke perempat final Piala Asia U-23. STY bahkan membawa timnas Indonesia U-23 ke babak semifinal Piala Asia U23.
Sedangkan dari sisi peringkat FIFA, Indonesia kini menduduki posisi 134 yang menjadi peringkat terbaik selama 13 tahun terakhir. Skuad Merah Putih terakhir kali menempati peringkat 140 pada 19 Oktober 2011.
“Kami perlu punya pelatih standar dunia. Tapi saya yakin Shin Tae-yong tahu bahwa tanpa dukungan PSSI, tanpa kualitas pemain, tidak mungkin kita (Indonesia) sampai di sini,” kata dia.Pilihan Editor: Rekap Hasil dan Klasemen Euro 2024: Belanda vs Prancis 0-0, Austria dan Ukraina Menang
KOMPAS.com - Pelatih timnas U23 Indonesia, Shin Tae-yong, menyinggung soal insiden pelemparan telur seusai PIala Dunia 2018.
Shin Tae-yong akan memimpin timnas U23 Indonesia melawan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U23 2024.
Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar, bakal menjadi arena pertandingan Korea Selatan vs Indonesia pada Jumat (27/4/2024) pukul 00.30 WIB.
Shin Tae-yong baru dua kali melatih tim nasional sepanjang kariernya, yakni Korea Selatan dan Indonesia.
Baca juga: PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel
Dengan demikian, perempat final Piala Asia U23 2024 akan menjadi momen pertama Shin Tae-yong menghadapi negaranya sendiri.
Pertemuan Indonesia dan Korea Selatan membuat Shin Tae-yong diingatkan kembali soal insiden pelemparan telur.
Peristiwa itu terjadi setelah skuad Taegeuk Warriors, julukan Korea, mendarat di Bandara Incheon, Korea Selatan, usai tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 Rusia.
Duel Korea Selatan vs Indonesia menjadi peluang Shin Tae-yong untuk memberi pembuktikan kepada publik Negeri Ginseng.
Baca juga: STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia
Akan tetapi, pelatih berusia 53 tahun tersebut mengaku tak lagi memikirkan soal peristiwa 6 tahun silam itu.
"Masalah itu tidak menjadi motivasi khusus. Itu hanya bagian dari sebuah proses," kata Shin Tae-yong dalam rekaman suara dari tim PSSI.
"Saya sama sekali tidak menyesal. Apa pun tugas yang saya dapat, saya akan bekerja keras semaksimal mungkin," ucapnya.
Adapun Korea Selatan lolos ke perempat final Piala Asia U23 2024 sebagai juara Grup B dengan nilai sempurna yaitu 9 poin.
Sementara itu, Indonesia berstatus runner-up Grup A seusai mencatatkan enam poin pada babak fase grup.
Jakarta, tvOnenews.com - Warga Korea Selatan marah dengan desakkan dari suporter Timnas Indonesia yang meminta Shin Tae-yong mundur dari kursi pelatih skuad Garuda.
Shin Tae-yong tengah menjadi sorotan usai Timnas Indonesia menelan dua kali kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia dikalahkan China dengan skor 1-2, dalam laga yang berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada 15 Oktober 2024.
Dalam laga ini, beberapa keputusan pelatih asal Korea Selatan itu menuai kritik tajam karena membuat permainan Indonesia menjadi buruk.
STY memutuskan untuk mengubah komposisi starting line up dari laga sebelumnya kontra Bahrain, seperti mencadangkan Thom Haye, Sandy Walsh dan Malik Risaldi.
Padahal, ketiga pemain tersebut tampil cukup baik di pertandingan sebelumnya melawan Bahrain yang berakhir dengan skor sama kuat 2-2.
Halaman Selanjutnya :
Dia lebih memilih memasang Nathan Tjoe-A-On, Witan Sulaeman, Shayne Pattynama, dan Asnawi Mangkualam sebagai starter.
SHIN Tae-yong pulang ke Korea Selatan berguru ke pelatih legenda demi antar Timnas Indonesia mengalahkan Timnas Jepang di matchday kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat 15 November 2024 malam WIB? Sekjen PSSI Yunus Nusi membocorkan Shin Tae-yong saat ini berada di Korea Selatan.
"Sekembali beliau dari Korea Selatan (akan dievaluasi), lagi istirahat beliau. Belum tahu (berapa lama) saya tidak tahu persis, khawatir lupa tanggal pulangnya," kata Yunus Nusi di Jakarta, Senin 21 Oktober 2024.
(Shin Tae-yong saat ini berada di Korea Selatan. (Foto: PSSI)
Tidak diketahui secara pasti kenapa Shin Tae-yong pulang ke Korea Selatan. Jika alasannya cuma ingin istirahat tentu sangat riskan, mengingat laga melawan Jepang hanya sekira tiga minggu dari sekarang.
Apakah Shin Tae-yong pulang ke Korea Selatan tak sekadar beristirahat melainkan berguru taktik kepada pelatih legenda asal Korea Selatan, Huh Jung-moo? Pelatih yang satu ini bukanlah sosok sembarangan.
Di periode pertamanya menangani Timnas Korea Selatan pada 1998-2000, Huh Jung-moo mengantarkan Park Ji-sung dan kawan-kawan finis ketiga di Piala Asia 2000. Namun, pencapaian Huh Jung-moo paling mencolok di periode kedua menangani skuad Taeguk Warriors -julukan Timnas Korea Selatan- pada 2008-2010.
Huh Jung-mon mengantarkan Timnas Korea Selatan juara Piala AFF-nya Asia Timur (EAFF) 2008 dan meloloskan Son Heung-min dan kawan-kawan ke 16 besar Piala Dunia 2010. Di periode keduanya menangani Timnas Korea Selatan, Huh Jung-moo mencetak prestasi luar biasa lain.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dari tiga pertemuan kontra Jepang, Huh Jung-moo mengantarkan Korea Selatan menang dua kali dan sekali imbang (tanpa kalah). Bagaimana dengan Shin Tae-yong? Saat membesut Korea Selatan di semua kelompok umur, ia menang sekali dan kalah sekali dari Jepang.
(Huh Jung-moo tak pernah kalah dari Jepang. (Foto: Korea JoongAng Daily/Kim Kyung-bin)
Kemenangan didapat di EAFF 2017 saat Korea Selatan menang 4-1. Sementara itu, kekalahan dialami di final Piala Asia U-23 2016 saat Korea Selatan U-23 tumbang 2-3 dari Jepang U-23.
Ketika membesut Timnas Indonesia, Shin Tae-yong harus rela melihat skuad Garuda tumbang 1-3 dari Jepang di matchday terakhir Grup D Piala Asia 2023. Karena itu, tak ada salahnya bagi Shin Tae-yong jika bertukar pikiran dengan Huh Jung-moo sebelum kembali memimpin Timnas Indonesia.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Korea Selatan dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat dinihari WIB, 26 April. Shin Tae-yong berjanji akan mempersiapkan timnya dengan baik demi menuai hasil maksimal.
Pelatih berusia 53 tahun itu sebelumnya telah memantau dua calon lawan Skuad Garuda di perempat final, yakni Jepang dan Korea Selatan pada laga terakhir grup B yang mempertemukan kedua tim tersebut. Ia sempat mengaku lebih berharap bertemu Jepang ketimbang negara asalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya lebih memilih Jepang U-23. Menurut saya akan, lebih baik bagi kami untuk menghadapi Jepang U-23 ketimbang Korea Selatan U-23," ujar dia dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa, 23 April 2024.
Kendati demikian, kenyataan berkata lain. Timnas U-23 Indonesia harus menghadapi Korea Selatan yang berhasil mengalahkan Jepang 1-0 dalam pertandingan penentuan. Menghadapi mantan timnya, Shin Tae-yong berjanji akan mempersiapkan timnya dengan baik. "Usai menonton laga Jepang kontra Korea Selatan, saya akan mempersiapkan tim dengan baik sesuai kebutuhan," ucap mantan pelatih timnas Korea Selatan U-23 di Piala Asia U-23 2016 tersebut.
Menjelang pertandingan melawan Korea Selatan, Skuad Garuda mendapat tambahan kekuatan dengan kembalinya Ramadhan Sananta dari hukuman akumulasi kartu merah yang didapat saat melawan Qatar. Para pemain lain juga dalam kondisi bugar. Tercatat hanya Nathan Tjoe-A-On yang dipastikan absen karena harus kembali ke klubnya, SC Heerenveen.
Dilansir dari situs AFC, situasi berbeda dialami Korea Selatan yang harus kehilangan beberapa pemain karena cedera. Salah satunya adalah Lee Young-jun yang merupakan top skor tim dengan koleksi tiga gol. Penyerang berusia 20 tahun itu sudah absen sejak partai melawan Jepang.
Kendati demikian, Skuad Garuda tetap mesti waspada mengingat Korea Selatan memiliki catatan apik selama fase grup Piala Asia U-23 2024. Sejauh ini, mereka menjadi satu-satunya tim yang berhasil menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan dan belum kebobolan.
Tim Negeri Ginseng juga unggul secara rekor pertemuan dengan timnas U-23 Indonesia. Kedua tim sebelumnya pernah bersua dalam ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2016. Kala itu, Korea Selatan yang masih diasuh Shin Tae-yong menang dengan skor telak 4-0.Pilihan Editor: Head to Head Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan: Rapor Merah Pasukan Garuda
Nah kini ujian tim Garuda Muda tidak hanya untuk Rizky Ridho dan kawan-kawan. Akan tetapi juga untuk pelatih asal Korea Shin Tae-Yong sendiri karena Indonesia harus berhadapan dengan Korea Selatan di delapan besar AFC U-23 di Qatar.
Sundulan gelandang Korea Kim Min-Woo yang bertinggi tubuh 1.85 m di 15 menit sebelum pertandingan berakhir, membuat Korea unggul atas rivalnya Jepang untuk memastikan juara di pertandingan akhir penyisihan Grup B AFC U-23 di Stadion Jassim bin Hamad Qatar, Senin (22.04.2024) malam.
Hasil Senin malam itu memastikan pula Garuda Muda Indonesia, urutan kedua Grup A, akan berhadapan dengan Korea Selatan juara Grup B di perempat final (delapan besar) hari Kamis 20.30 malam waktu Doha, atau Jumat (26.04.2024) 00.30 WIB waktu Jakarta. Sementara Jepang peringkat dua Grup B, akan menghadapi tuan rumah Qatar di delapan besar.
Delapan tim yang lolos ke fase gugur perempat final AFC U-23 tahun 2024 kali ini adalah: Korea Selatan, Indonesia, Jepang, Qatar, Irak, Uzbekistan, Vietnam dan Arab Saudi.
Tim Asia Tenggara lainnya, Thailand, dipupuskan harapannya untuk lolos delapan besar oleh Tajikistan Senin petang kemaren setelah ditundukkan 1-0 di pertandingan grup C di Stadion Al Janoub. Meski memenangi pertarungan dengan Thailand, namun sayangnya Tajikistan sendiri tak lolos. Sementara yang lolos dari grup ini adalah Irak dan Arab Saudi. Pada pertandingan terakhir Grup C, Irak menggilas Arab Saudi 2-1.
Malaysia, yang sudah tersingkir di Grup D, masih harus bertarung melawan Kuwait di pertandingan akhir Selasa (23.04.2024) ini, meski kedua-duanya sudah dipastikan tidak lolos delapan besar. Grup D meloloskan Uzbekistan dan Vietnam, tim Asia Tenggara lainnya di samping Indonesia di delapan besar.
Shin Tae-Yong (kiri) vs Hwang Sun-Hong, nanti jika Garuda Muda vs Korea Selatan U23 di Perempat Final AFC U23 Jumat (26.04.2024) dinihari. (Foto: Aditya Pradana Putra/Yonhap Press)
Shin Tae-Yong (kiri) vs Hwang Sun-Hong, nanti jika Garuda Muda vs Korea Selatan U23 di Perempat Final AFC U23 Jumat (26.04.2024) dinihari. (Foto: Aditya Pradana Putra/Yonhap Press)
Versus Hwang Sun-Hong
Tak pelak lagi pelatih Garuda Muda, Shin Tae-Yong (53) kini akan terlibat konfrontasi di delapan besar dengan sesama pelatih Korea, Hwang Sun-Hong (55). Karena kedua tim asuhan mereka akan bertarung di perempat final Jumat (26.04.2024) 00.30 dinihari WIB.
Kedua pelatih ini merupakan dua pelatih terbaik asal Korea Selatan saat ini. Jika Shin Tae-Yong kelahiran Yeongdeok, sebuah dusun bersalju di Korea Selatan bagian utara. Sementara Hwang Sun-Hong anak pegunungan kelahiran Yesan, di Chungnam.
Lihat Bola Selengkapnya
Diperbarui: 25 Juni 2024, 12:57 WIB Diterbitkan: 25 Juni 2024, 12:57 WIB
Shin Tae-yong (bahasa Korea: 신태용, Hanja: 申台龍; lahir 11 Oktober 1970) atau disingkat sebagai STY, adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional Korea Selatan yang saat ini menjadi manajer tim nasional sepak bola Indonesia. Ia adalah orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC (Kejuaraan Klub Asia) sebagai pemain dan manajer, setelah memenangkan turnamen tahun 1995 sebagai pemain dan turnamen tahun 2010 sebagai manajer bersama Seongnam Ilhwa Chunma. Ia juga dianggap sebagai salah satu pelatih tim nasional sepak bola Indonesia terbaik.
Shin menikah dengan Cha Young-ju[1] dan dikaruniai dua anak, Shin Jae-won dan Shin Jae-hyeok. Di Indonesia, ia dikenal luas dengan inisialnya "STY".[2]
Shin ditunjuk sebagai model iklan Nongshim, sebuah perusahaan makanan Korea Selatan, dan membuat video dance untuk mempromosikan mie instan "Nongshim Bulgogi" di Indonesia.[3] Lagu dan tariannya dalam video tersebut menjadi meme internet setelah menarik perhatian di Korea Selatan dan Indonesia.[4][5][6]
Setelah lulus dari Yeungnam University, Shin menghabiskan selama 12 musim bermain bersama Ilhwa Chunma. Dia memenangkan K-League Young Player of the Year Award di tahun 1992, di tahun pertama karirnya sebagai pemain profesional. Dia pernah menjadi pemain kunci untuk Ilhwa Chunma ketika mereka memenangkan K-League tiga tahun berturut-turut, yakni dari tahun 1993 hingga 1995. Khususnya di tahun 1995, dia menjadi MVP K-League, selain itu ia juga memenangkan Asian Club Championship pada akhir tahun. Setelah itu, Ilhwa Chunma tersendat untuk beberapa waktu, tetapi mereka sukses dalam menaklukkan pertandingan kembali dibawah kontribusi Shin Tae-yong. Mereka berhasil menjuarai liga untuk tiga tahun berturut-turut dari tahun 2001-2003, dan Shin Tae-yong juga memenangkan MVP Award keduanya di tahun 2001. Dia berhasil mencetak 99 gol dan 68 assist di 401 pertandingan K-League, maupun Piala Liga. Dia bisa saja menjadi one-club man, tetapi ia memilih pergi ke Australia untuk membela Queensland Roar di A-League. Dia dianggap sebagai salah satu pemain K-League terbaik sepanjang masa, dan dipilih untuk K-League 30th Anniversary Best XI di tahun 2013. Ia kemudian pensiun pada tahun 2005 karena memiliki masalah dengan pergelangan kaki. Dia menerima peran sebagai asisten pelatih di klub terakhirnya, untuk menjadi asisten Miron Bleiberg terutama dengan kemampuan tekniknya. Dia menorehkan 23 penampilan di pertandingan internasional, termasuk di ajang Piala Asia AFC 1996 untuk tim nasional Korea Selatan.
Pada tahun 2009, Shin menjadi pelatih interim Seongnam, memimpin tim ke tempat kedua di K League 2009 dan Piala FA Korea 2009, meskipun saat itu sedang kekurangan dana.[7] Dia menandatangani kontrak permanen untuk tahun berikutnya, ia berhasil memenangkan Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011.[7] Dia menjadi orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC sebagai pemain dan manajer. Namun, performa tim menurun di musim 2012, serta diperparah oleh kematian Sun Myung Moon, pendiri Gereja Unifikasi yang merupakan pemilik klub, di tengah musim.[7] Dia akhirnya mengundurkan diri dari Seongnam setelah menyelesaikan musim.[7]
Pada Agustus 2014, ia menjadi asisten pelatih tim nasional Korea Selatan. Di bawah Shin, Korea Selatan mencapai Final Piala Asia 2015 untuk pertama kalinya dalam 27 tahun.[8] Pelatih Korea Selatan pada waktu itu adalah Uli Stielike, tetapi peran pembinaan yang sebenarnya dilakukan oleh Shin, yang mengambil alih taktik dan pelatihan tim.[9]
Shin juga menangani tim nasional Korea Selatan U-23 pada saat yang sama[10] dan berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2016. Korea Selatan berhasil menjadi juara grup dengan memperoleh 7 poin melawan Jerman, Meksiko, dan Fiji, tetapi secara mengejutkan mereka ditumbangkan oleh Honduras di babak perempat final.[11]
Pada tanggal 22 November 2016, Shin diangkat sebagai pelatih tim nasional Korea Selatan U-20 untuk mempersiapkan diri di ajang Piala Dunia U-20 FIFA 2017 yang digelar di Korea Selatan. Karena itu, ia meninggalkan tim senior untuk berkonsentrasi pada tim U-20. Di Piala Dunia, Korea Selatan finis di peringkat kedua grup dengan mengoleksi 6 poin dan maju ke babak gugur, tetapi mereka dikalahkan oleh Portugal di babak 16 besar.
Setelah Shin meninggalkan tim senior Korea Selatan, Stielike membuat hasil yang buruk di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan akhirnya dicopot oleh Asosiasi Sepak Bola Korea. Pada 4 Juli 2017, Shin menjadi pelatih tim senior menggantikan Stielike.[12] Pada bulan Desember, ia memenangkan Kejuaraan EAFF 2017, setelah menghajar rival mereka, Jepang dengan skor telak 4–1 di pertandingan final. Meskipun dua kali imbang tanpa gol, Korea Selatan di bawah Shin memperoleh tiket ke putaran final Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Mereka tergabung bersama Swedia, Meksiko dan juara bertahan Jerman. Korea Selatan kalah 0–1 dari Swedia dan 1–2 dari Meksiko, tetapi mengejutkan semua orang dengan mengalahkan Jerman 2–0.
Pada tanggal 28 Desember 2019, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengkonfirmasi penunjukan Shin sebagai pelatih anyar Indonesia, menggantikan Simon McMenemy. Dia diberi kontrak 4 tahun.[13]
Setelah awal yang buruk untuk masa jabatannya di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022, ia memimpin Indonesia dengan usia pemain yang rata-rata 23,8 tahun ke final Kejuaraan AFF 2020. Pada bulan Juni 2022, ia berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, mengakhiri absen 16 tahun Indonesia dari kompetisi 4 tahunan tersebut, setelah kemenangan 2–1 melawan Kuwait dan kemenangan 7–0 melawan Nepal pada pertandingan terakhir untuk meraih tiket ke putaran final. Ia juga berhasil membawa Timnas U-23 lolos pertama kali ke Piala Asia U-23 AFC 2024 dan masuk ke semifinal dengan mendapat gelar peringkat keempat[14], sehingga mendapat perpanjangan kontrak selama 3 tahun. Pada bulan Juni 2024, ia berhasil mencetak sejarah dengan membawa Indonesia lolos pertama kali ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC) sekaligus lolos otomatis ke Piala Asia AFC 2027 tanpa harus kualifikasi.
Sebagai seorang pemain, ia adalah seorang gelandang serang. Dia dijuluki sebagai "Fox of the Ground" atau "Rubah Lapangan".
Seongnam Ilhwa Chunma
Seongnam Ilhwa Chunma
Skuad tim nasional Indonesia