Ukuran Besi Untuk Dak Rumah 2 Lantai
Apa Fungsi Tiang Rumah?
Perhitungan tiang rumah harus dilakukan dengan teliti dan tepat. Hal ini dikarenakan tiang rumah memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk membagi beban total rumah secara merata ke seluruh pondasi rumahi.
Anda tentu paham bahwa rumah memiliki beban berat mulai dari titik yang paling atas yaitu atap, kemudian ceiling, tembok rumah, dan lainnya. Beban tersebut harus dibagi secara merata ke seluruh pondasi agar rumah dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah roboh apabila terjadi gempa bumi.
Oleh karena fungsinya yang sedemikian penting, maka Anda harus dapat mendirikan tiang rumah yang tepat, sesuai dengan perhitungan di atas. Selain itu, Anda juga harus memilih bahan material berkualitas untuk memastikan bahwa rumah yang dibangun dapat berdiri dengan kuat.
Berapa Ukuran Besi untuk Rumah 2 Lantai?
Rumah 2 lantai tentu saja harus mampu menopang beban yang sangat besar. Karenanya, sejumlah pertimbangan dan perhitungan wajib dilakukan untuk memastikan kekokohan dan keamanan hunian, salah satunya ukuran besi untuk rumah 2 lantai.
Baca Juga: Konstruksi Rumah Tahan Gempa yang Aman dan Nyaman
Berbagai proyek perumahan saat ini umumnya masih menggunakan besi dan beton, dua material yang bersifat kokoh dan aman. Besi aman terhadap tarikan, sementara itu beton tahan terhadap tekanan. Bersama-sama, keduanya bisa dijadikan material untuk membangun fondasi, rangka, kuda-kuda, hingga atap rumah.
Masing-masing bagian membutuhkan besi cor untuk membuatnya cukup kuat menahan beban. Untuk mengenal ukuran besi yang digunakan pada rumah 2 lantai agar aman dan kokoh, mari simak informasi berikut ini:
Ukuran Besi untuk Fondasi
Ukuran besi untuk fondasi rumah 2 lantai yang ideal umumnya adalah besi dengan diameter 12 mm. Ukuran besi ini dipilih karena cukup kuat untuk digunakan sebagai fondasi besi tulangan pijakan kaki. Biasanya, rumah 2 lantai menggunakan ukuran besi 12 mm dengan bentang kolom standar jarak sekitar 3-4 meter, selama kondisi tanah normal atau keras.
Baca Juga: Harga Besi Pondasi Per Batang dari Berbagai Ukuran Diameter
Untuk memastikan keamanan dan kekokohan bangunan rumah 2 lantai, sangat penting untuk memilih bahan yang berkualitas. Asal memilih ukuran besi untuk fondasi berpotensi menimbulkan risiko terhadap bangunan yang seharusnya dihindari.
Ukuran Besi pada Pondasi Rumah
Pondasi merupakan bagian rumah yang sangat penting keberadaannya. Dengan pondasi yang kuat, maka keseluruhan rumah bisa dijamin akan lebih kuat dan kokoh.
Sayangnya, banyak orang yang menyepelekan struktur pondasi rumah, terutama dari segi tulangan besinya. Banyak yang lebih tertarik dan memilih menggunakan ukuran tulangan besi yang kualitasnya di bawah standar hanya karena harganya yang lebih murah.
Padahal, pembuatan struktur pondasi menggunakan ukuran besi yang kualitasnya di bawah standar dinilai memiliki resiko tinggi. Untuk meminimalisasi resiko, pembuatan pondasi harus menggunakan ukuran besi yang sesuai.
Selain itu, Perlu juga membedakan pondasi rumah 2 lantai dengan rumah yang hanya terdiri dari 1 lantai saja. Jika dilihat dari sisi pondasi, bangunan rumah 2 lantai dengan rumah 1 lantai jelas memiliki perbedaan.
Rumah dengan 2 lantai menopang beban yang lebih berat jika dibandingkan dengan rumah yang hanya memiliki 1 lantai. Jika rumah 1 lantai bisa menggunakan pondasi batu kali atau batu belah biasa, maka rumah dengan 2 lantai tidak cukup hanya dengan menggunakan batu kali, melainkan harus mengkombinasikan dengan footplat yang menggunakan besi untuk menahan beban lantai 2.
Ukuran besi yang diperlukan untuk pondasi rumah 2 lantai biasanya yang memiliki diameter 12 mm.
Ukuran ini sudah cukup kuat untuk membuat pondasi besi tulangan. Bentang kolom antar tiang biasanya memiliki jarak standar sekitar 3 hingga 4 meter dengan kondisi tanah yang normal atau keras.
Sedangkan, untuk bangunan 1 lantai cukup menggunakan ukuran besi berdiameter 10 mm untuk pondasinya. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah membangun rumah dengan 2 lantai maupun 1 lantai harus betul-betul memperhatikan dan memperhitungkan kualitas dan ukuran material yang digunakan agar bangunan bisa kokoh dan kuat berdiri dengan topangan yang sesuai.
Jika pemilihan ukuran besi salah, resikonya cukup besar terhadap bangunan rumah, baik itu membangun rumah untuk 2 lantai maupun yang hanya 1 lantai.
Ukuran Besi untuk Dak Lantai
Nah, jika ingin membangun rumah 2 lantai yang juga penting diperhatikan bukan hanya dari segi pondasi ataupun tulangannya saja, melainkan juga cor dak lantainya.
Untuk cor dak beton lantai 2, sebetulnya bebas dalam penggunaan ukuran besinya. Namun, yang harus dibedakan adalah jarak pemasangannya. Sebab, pemasangan dak cor beton ini berkaitan dengan fungsi lantai 2 yang akan dibuat. Artinya, diameter dan jaraknya menyesuaikan dengan beban pada fungsi lantai 2.
Jika hanya digunakan untuk beban normal, tidak perlu terlalu tebal, ukuran 12 cm cukup. Namun, jika digunakan untuk beban berat, harus lebih dari 12 cm tergantung dari penggunaannya.
Kami akan menjelaskan spesifikasi cor dak lantai 2 yang penggunaannya hanya untuk penggunaan normal, misalnya ruang kamar, ruang keluarga, dan sebagainya.
Ada beberapa ukuran besi yang bisa dipilih untuk penggunaan dak normal ini, yaitu sebagai berikut:
Ukuran-ukuran yang disebutkan di atas bukan ditentukan dengan pehitungan asal, melainkan dengan perhitungan luasan besi dalam 1 m.
Biasanya pihak kontraktor atau desainer sudah memperhitungkan hal ini sebelum melakukan pembangunan rumah. Sehingga, daya topang cor beton terhadap rumah menjadi sesuai dan rumah lebih kokoh dan kuat.
Demikianlah beberapa pilihan ukuran besi yang bisa digunakan untuk cor beton, mulai dari struktur pondasi, tiang, hingga dak beton untuk rumah dengan lantai tingkat. Dengan informasi yang telah kami sampaikan, kita juga bisa menggunakan diameter ukuran yang lebih besar lagi dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan rumah dengan megkonversikan rumusan jarak pemasangan yang benar.
Bagaimana Cara Menghitung Ukuran Besi untuk Tiang Rumah 1 Lantai?
Dalam pembangunan rumah 1 lantai dengan model sederhana, Anda perlu membuat kolom atau tiang dengan ukuran 15 x 15 cm. Untuk membuat kolom rumah dengan ukuran tersebut, maka Anda akan membutuhkan besi dengan diameter 10 mm dan ukuran begelnya 8 mm.
Pemasangan begel harus diberikan jarak sejauh 15 cm dan ketebalan cor dengan ukuran 1,5 cm. Patokan jarak begel ini dapat dihitung dari begel yang paling luar.
Tips agar kolom rumah tidak keropos
Di samping ukuran kolom rumah, ketahui pula tips pencegahan agar kolom tidak cepat keropos. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan kekuatan kolom rumah yang terbuat dari beton bertulang antara lain:
Demikianlah ulasan mengenai ukuran kolom rumah 2 lantai dan hal-hal lain yang perlu Anda ketahui seputar kolom rumah. Kunjungi Archify untuk mendapatkan bantuan profesional serta berkonsultasi seputar struktur dan konstruksi rumah Anda.
Ukuran besi cor untuk rumah 2 lantai tentu saja akan sangat berbeda dengan rumah yang terdiri dari 1 lantai. Saat ini, rumah yang terdiri dari lantai 1 dan 2 ini menjadi pilihan hunian yang digemari banyak orang. Terutama bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga lebih dari 4. Space secara vertikal juga bisa menghemat jumlah lahan yang digunakan oleh rumah.
Ini bisa menjadi pilihan juga jika Anda ingin memiliki tempat tinggal yang memiliki halaman luar luas, namun juga rumah yang tidak sempit. Nah dalam perencanaan, penting sekali mengetahui seberapa banyak bahan yang diperlukan. Berikut ini adalah informasi mengenai ukuran besi cor bagi rumah 2 lantai.
Pilih Besi dengan Label SNI
Tips pertama dalam memilih besi yang tepat untuk tiang rumah adalah carilah besi yang sudah memiliki label SNI atau Standar Nasional Indonesia. Besi dengan label SNI berarti sudah melalui pengecekan dan memenuhi standar yang telah ditentukan.
Baca Juga: Tabel Berat Besi Beton Polos dan Ulir Sesuai Ukuran
Kemudahan Pemrosesan dan Pembentukan
Salah satu manfaat besar dari besi cor adalah kemudahannya dalam pemrosesan dan pembentukan. Berbeda dengan logam lainnya, besi cor dapat dicetak dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan mudah. Ini memudahkan pembuatan komponen yang kompleks tanpa memerlukan proses tambahan yang rumit. Keleluasaan dalam pembentukan ini memungkinkan desain yang lebih kreatif dan adaptif dalam proyek konstruksi.